Gambar dari sini
Kini kurasakan tetesan air mata menetes perlahan di pipiku
Aku tahu ini pasti akan terjadi
Apalagi saat malam tiba di tengah tengadah doaku tak terasa air mata ini mengalir lagi
Perlahan tapi pasti aku harus merelakan jiwaku pergi dari keterpasungan
Kini aku bahagia dalam pelukan kesunyian yang melegam bersama malam
Seribu tanyapun kau tak akan mengerti tapi aku sudah melabuhkan niatku pada suatu keyakinan
Masih ada harapan di luar sana bagiku
Serayu rinduku berbalut kasih tak akan menghalagiku
Untuk pergi dari keangkuhan orang-orang yang kadang menyakiti nuraniku
Aku tak pernah mengusik , tapi mengapa kau sandarkan sejuta kebencian untukku
Secarik kasa yang menutupi hati nuranimulah yang membuatmu terpampang kedengkianmu
Mozaik-mozaik itu jelas di mataku seperti triler film yang terus berputar
Satu demi satu terlihat jelas dan kupahami ,aku tak mungkin ada di sini lagi.
Kini kutahu kilau yang kau pancarkan hanya semu belaka
Aku sudah memutuskan dan ternyata air mataku tak menetes lagi
Tapi kelegaanlah yang menyeruak di sepotong hati tua ini
Aku kan terlelap dalam doa-doa yang memberikan kebaikan
Tak akan ada lagi rasa sakit hati karena deraan yang menimpaku
Kini kutinggal menjelma jadi insan yang membaikan orang lain
Masih banyak karya yang dapat kulakukan bagi bocah-bocah cilik
Sampai aku terhempas dalam kematian panjang saat aku dipanggilNya dalam dekapan sang Ilahi
Cirebon, 22 Mei 2014
Kini aku merasakan kelegaan setelah banyak deraaan , cacian dan kini aku bisa tersenyum bahagia setelah kuikhlaskan semua yang terjadi dalam lorong hidupku.
Air bukan selalu bertanda kesedihan, air mata juga bisa menjadi doa yang baik
betul ya pak, apalagi perempuan gampang sekali menangis