ANGAN FATAMORGANA

ANGAN FATAMORGANA
Oleh: Winda Puspitasari

Kau adalah fatamorgana dalam gurun hatiku
Haus ingin kumiliki
Aku panggil kau namun tak kunjung menemui
Kucoba menapaki jalanmu, namun kau beranjak pergi

Kau laksana hujan di musim kemarau
Bagaikan savana di gersangnya sahara

Aku ingin memasuki dimensi waktu
Menghentikan putarannya saat kau berucap rindu
Namun kini telah berlalu

Awal berakhirnya kisah pilu
Kita berada di bawah hujan, sepayung berdua
Kau membisikkan padaku sebuah keraguan
Tentang gelisah yang hatimu simpan

Kau ingin menyudahi keberamaan
Membuat genangan menjadi kenangan
Seketika aku tersungkur
Deraian air mata menyatu dengan rinai hujan

Bagaimana mungkin aku lupa?
Waktu itu kita pernah merangkai asa untuk kemudian dilalui bersama
Bagaimana mungkin aku berpaling?
Sedang denganmu aku menemukan genap yang beriring
Bagaimana mungkin aku rela?
Ketika melepas bagian terindah saat jiwa ini mengaku lelah

Cukup! Jangan hadir untuk berlalu
Janganlah pergi untuk kemudian kembali
Aku terlalu amatir dalam melupakan
Sedang kau terlalu mahir untuk meninggalkan

Yogyakarta, Desember 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.