kala sang surya berada tepat diatas kepala
sinarnya yang tajam membuat kulit ari melepuh
memaksa lelaki itu menyandarkan gerobak kaca miliknya
pohon akasia disamping sekolah jadi tempatnya berteduh
beraneka irisan buah dagangan tinggal separuh
nampak tergolek acak didalam kotak kaca basah mengembun
sesekali tangannya merapikan beberapa irisan buah
setangkup es batu membuat suhu udara dalam kaca menurun
lelaki itu menyingkir merapat tepat dibawah ranting
sebongkah batu kali ditaruhnya sebagai alas duduk
melepas penat kaki setelah setengah hari berkeliling
butiran peluh didahinya terhapus oleh selembar handuk
sembari menunggu pelanggan setianya datang
lelaki itu meraih handphone butut dari saku belakang
dalam hatinya didera rindu akan suara kekasihnya
yang sudah beberapa minggu tak sempat berjumpa
ibu jari kanan menari lincah menekan beberapa nomor
handphone tua itu segera tertempel di kuping
sejenak menunggu nada panggil yang terdengar
berharap cemas cepat terjawab kekasih hati
bibirnya yang tersaput noda asap rokok kemudian tersenyum
menyambut suara manja pujaan hati menerima panggilan
sepatah dua patah kata yang disiapkannya mulai mengalun
sebagai tanda jalinan asmara keduanya tersalurkan
rasa lelah dan letih sudah tak terasakan
ketika kekasihnya menyampaikan rasa rindu
lelaki itu pun tak menyiakan kesempatan
dibalasnya dengan kalimat lembut merdu merayu
diantara keasyikannya memadu kasih
tiba tiba seseorang pembeli menghampiri gerobaknya
tapi itu tak membuatnya bergeming
seolah lupa bahwa hari itu dia sedang bekerja
si pembelipun kemudian merasa kesal
niatnya membeli menjadi batal
dengan bersungut dia pergi
trasaksi jual beli buah pun tak jadi
detik demi detik waktu trus berjalan
komunikasi mereka meruncing dan memanas
lelaki itupun nampak emosi tak tertahankan
pembicaraan yang tadinya mesra tiba tiba putus
lelaki itu kemudian bangkit dan melangkah pelan
muka murung perlambang galau hati tersirat diwajahnya
gerobak buah yang tersandar kemudian dijalankan
berharap terjual habis dagangan yang tersisa
sambil mendorong gerobak matanya berkaca kaca
mengingat kekasihnya yang tak setia
dalam hati terus bertanya apakah masih ada asa
menjalin kembali cinta dengan pujaan hatinya..