anak muda itu sedang menemui ayahnya
disebuah ruangan terbatas dinding kaca
ayahnya seorang narapidana kasus pembunuhan
saat itu sedang menjalani masa hukuman
keduanya hanya saling pandang
tak mampu berbicara lisan
hanya melalui coretan tulisan
untuk mengungkapkan perasaan
anak muda itu menatap tajam
ditunjukkannya wajah geram
lembaran kertas sudah ditangan
sesaat akan segera disaksikan
secarik kertas perlahan ditunjukkan
tangan anak muda itu sedikit gemetar
ayahnya menunggu apa yang dia tuliskan
karna menyesali diri hatinya berdebar
anak muda itu menulis
sebaris kalimat tertulis
“Kau telah menelantarkan aku”
ayahnya membaca dengan sendu
berikutnya ditunjukkan lagi
sebaris kata menyayat hati
“Kau tak anggap aku anakmu”
wajah anak muda itu nampak pilu
ditariknya kemudian kertas bertuliskan
“Kau telah membenciku..”
mata ayahnya mulai berkaca kaca
melihat anaknya merasa iba
ditunjukkan lagi kertas itu
sebuah kalimat tertulis
“Kau telah membunuh ibu..”
anak muda itu menangis
wajah ayahnya terdiam
perasaannya tertikam
menyaksikan penderitaan anaknya
akibat perbuatan yang dilakukannya
selembar kertas lainya dengan tulisan
“Kau ambil segalanya dariku..”
airmata mereka mengalir tak tertahan
bibir anak muda itu membiru
tak mampu menahan kesedihan
diambilnya pena dari saku baju
ditulisnya sebaris kata kemudian
ayahnya masih tetap menunggu
kalimat terakhir dari anak muda itu
“Ayah, aku memaafkanmu..”
anak muda itupun berlutut didepan ayahnya
bersama derai airmata membasahi pipinya
ayahnya ingin memeluk tubuh anaknya
tak kuasa karna terpisah dinding kaca
.oOo.
ketika hati terluka dalam diantara kita
tak kan bisa terobati tanpa saling menyadari
pemberian maaf tak merubah yang silam
tatapi mampu memperindah masa depan