Batas Penantian

 

waiting2

dibenakku masih erat melekat
masa indah ketika bersamamu
saat kau dekat tanpa sekat
kala kau jauh kurasa rindu

kelima jari kita berpadu
terucap nada seia sekata
dimana rona wajah beradu
mengurai makna cinta

butiran air mata bergulir
menetes membasahi bumi
seiring letupan lembut janji
menuai padi dimusim semi

masih membekas
tapak langkah kaki
berserakan ditaman
mengukir prasasti

kini..
sejuta tanya meneriaki telingaku
selaksa gundah bergelora didada
apa kabarmu ?
kamu dimana ?

bayu meniup tak tentu arah
mendung kelam penuh amarah
daun kering luruh
bunga kuncup jatuh

bayanganmu tertinggal disini
tak kan mampu kugapai
meski berjuta tangan meraih
tiada satupun yang sampai

disini aku bersujud
airmata berlinang lagi
membasahi sajadah
menunggu datangnya sepi

haruskah ini
terjadi lagi
kuharus kehilangan
kuhapus pengharapan

seikat kembang
dalam genggaman
sebagai perlambang
dibatas penantian

.oOo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.