Berziarah di Pusara Cinta

ziarah

kutaburkan bunga kenangan diatas pusara cinta
dimana kisah kita tlah mati terkubur didalamnya
disini aku bersimpuh ‘tuk mengenang masa lalu
bersama airmata yang menetes di pangkuanmu

masih jelas tergambar didalam tempurung benakku
bak lukisan dari seniman legendaris sepanjang masa
kala riang canda mengiringi langkah berbulan madu
saat tangismu pecah kau labuhkan pelipismu didada

serangkaian peristiwa sedemikian cepat pergi
desir angin menggoyah pelapah bunga kamboja
daunnya yang kering kini luruh jatuh ke bumi
menyisakan luka menganga tersayat perih terasa

batu nisan yang terukir namaku dan namamu
kini nampak memudar terkikis gelombang waktu
sekerat hati yang dulu terselip diantara nama kita
serasa hancur bekeping tak lagi menyirat makna

wahai bidadari cinta yang dulu pernah merajai mimpi
sudikah kau sekejab bangun dan turun segera ke bumi
lihatlah seraut wajah tandus laksana kemarau panjang
merindu sentuhan lembut hujan agar membuatku tenang

tapi apa yang kudamba tiada mampu kedekap lagi
segalanya tlah terpisah jauh dan tak mungkin kembali
berharap keutuhan rasa yang dulu pernah tercipta
hanyalah sekedar kubangan ilusi di pantai fatamorgana

masih tersisa setangkup doa terselip di saku bajuku
kutitipkan kepada merpati putih yang terbang ke awan
tenggelam didasar samudera keikhlasan didalam kalbu
melepas ruh cinta kita bersemayam di negeri khayangan

.oO-DB-Oo.

untuk mengenang kuncup bunga cinta yang luruh sebelum berkembang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.