Bui Asmara

penjara-cinta

wajah senja nampak murung
sisa cahaya redup menyamar
tertutup tirai lembayung
disela jeritan burung camar

bergelayut mega kelabu tua
berharap belaian lembut angin
gerimis luruh didahan cemara
anak gelatikpun enggan bermain

disudut ruang aku menyendiri
menatap angkasa menyimpan lara
menahan gejolak riak hati
memeluk rasa perih di dada

aku takut melihat malam
menyimpan sejuta kepedihan
bilik jantungku terasa kering
nyeri meregang urat nadi

bosan rasanya melihatmu lagi
yang menyelinap disetiap mimpi
aku bertanya mengapa menyiksa diri
sekedar bercumbu dengan ilusi

aku bagai seorang narapidana
terperangkap didalam bui asmara
batinku tak mampu pergi kemana
nafas kutahan selagi aku bisa

kemarau panjang terus memagari
berharap setitik embun kasih
turun dari singgasana hati
membasahi jiwaku yang sunyi

dilangit aku menggantungkan asa
hingga musim ini kan berganti
sepanjang hayatku melekat diraga
semoga keajaiban itu akan terjadi

bersamamu adalah lukisan indah
yang tersandar rapi diatas meja
setiap malam hanya bisa kupandangi
untuk sekedar menghibur diri saja..

.oOo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.