Aku bukan penyelamatmu
meski kau memandangku begitu
Aku tak selalu bisa
Tak selamanya aku akan ada
Aku bukan pahlawan
Mohon jangan berpikir yang bukan-bukan
Aku juga bukan bidadari
Ada kalanya aku juga lelah dan muak setengah mati
Sayang, kita harus bicara
namun kau memilih enggan percaya
Kau pikir aku mengada-ada
Padahal, kita sesama manusia biasa
Entah kapan kau mau diam dan mendengar
Aku sendiri sudah lama jauh dari sabar
Jangan salah artikan diamku
sebagai tanda tunduk dan kepatuhan total padamu
Mungkin tinggal tunggu ada yang meledak
atau strategi lain agar kau tersedak
Sabar bukan wajibnya seorang saja
sementara yang lain bisa semaunya…
R.
(Jakarta, 27 Desember 2015 – 20:30)