Login

Politik

Mimbar Kepalsuan

di atas mimbar kau bernyanyi lagu tentang fatamorgana berbicara soal pembangunan demi kepentingan rakyatmu tapi rakyat mana yang sesungguhnya kau ingin kau bela sementara akar rumput terlanjur larut dalam angan semu untaian kata bergulir mesra dari lobang mulut sang penguasa …

Lanjut Baca..

“JUJUR?”

Jujur selalu? Ah, jangan naif begitu apalagi disertai kekasaran itu meski sesuai maumu hanya agar mereka tahu semua isi benakmu Persetan dengan sopan-santun palsu bagai munafik yang berlaku   Jujur selalu? Ya, kamu merendahkanku yang memilih diam membisu bak pengecut …

Lanjut Baca..

“TERUNTUK #ALEPPO”

Di satu sisi dunia, semua ceria jalani hidup seperti biasa di bawah cerahnya angkasa   Di sisi lainnya, banyak yang terluka kehilangan dan penuh duka lari dan sembunyi, bertaruh nyawa   Di mata media, ada ragam cerita Ada yang percaya …

Lanjut Baca..

“CANDU DIGITAL”

Ada saat mulut berucap atau jemari lincah menari di atas papan ketik laptopmu atau ponsel terbaru   Apa yang keluar?   Pekerjaan? Gosip dan gunjingan? Informasi atau lelucon basi? Ekspresi cinta atau benci? Nasihat, motivasi, atau caci-maki?   Sudah kelar …

Lanjut Baca..

“SAAT JUMAWA BERTAHTA”

Ancamanmu begitu nyata saat kau akhirnya di singgasana Wahai, Sang Raja Hati-hati dengan ucapanmu, Baginda walau kau merasa seputih istana Kau berharap tunduknya dunia hanya karena kau begitu kaya Kini kau makin berkuasa merasa bebas semena-mena Kau pikir kaulah segalanya …

Lanjut Baca..

“BISING!”

Tak perlu saling menuding mencari yang paling miring agar tidak sama-sama makin sinting ibarat saling menyalak bak anjing   Cobalah seperti kucing tidak berisik dan bikin pusing Tak semua harus dikomentari, meski asing Mengurus diri sendiri lebih penting   Memang, …

Lanjut Baca..

“SESAK” (2)

Sesak adalah harapan semu semua yang kau timpakan padaku berharap aku akan menjadi sosok ideal itu semua atas nama kepuasan egomu Sesak, saat kau memintaku mengingkari semua gejolak di dalam diri Kau anggap aku bukan perempuan sejati Ingin kucaci kau …

Lanjut Baca..

“DI BALIK DINDING KASTIL SUNYIMU…”

Masih ada dinding tebal itu di sekelilingmu tinggi dan kokoh, dari es yang kian membeku Mengapa perlahan kau jauhkan semua kehangatan itu? Takutkah kau dengan panas yang mungkin akan menyengat jiwamu, membakar habis semua yang utuh hingga luruh?   Namun, …

Lanjut Baca..

“SESAK”

Aku tak paham rasa takutmu Adakah ancaman di balik suksesku? Berabad-abad sudah berlalu Ah, ternyata kau masih seperti yang dulu   Khawatirmu, aku bakalan angkuh Aku akan lupa diri dan lantas menindasmu Ah, lagi-lagi kau mengeluh Dari dulu, argumenmu masih …

Lanjut Baca..

“ANARKI HARI INI”

Ada hasil dari amarah yang tertahan terlalu lama dari mereka yang (selalu merasa) kalah akan ketidakadilan yang ada   Tiada rasio dan logika Semua semaunya Anarki tanpa henti atas nama (kecilnya) harga diri   Ada hasil dari amarah Kemuakan luar biasa Namun teror juga …

Lanjut Baca..