lalu untuk apa aku harus menunggu hadirnya rembulan
bila memang sinarnya tak mampu menembus ruang hati
lalu buat apa seikat kembang yang kurangkai semalaman
bila memang akhirnya terbuang di tepi jalan yang sunyi
apakah airmata ini hanyalah sebagai pertanda
bahwa aku adalah lelaki yang tak punya daya
apakah rasa rindu ini hanya membuatku terlena
terlarut dalam mimpi yang punah saat kuterjaga
tak pernahkah sedikitpun terpikir di benakmu
rasa ini telah menyatu disetiap aliran darahku
tak inginkah kau tahu betapa dalam cinta ini
lebih dari yang pernah kau temui di muka bumi
bahkan saat hati ini masih terasa ngilu
membekas sayatan luka atas perilakumu
kini aku harus kembali memeluk kepedihan
terpuruk sendiri membalut luka yang dalam
apakah ini yang dinamakan cinta
meski aku harus menanggung lara
sampai kapan hujan gerimis akan reda
bila awan mendung masih tampak meraja
di antara serangkai kata dalam untaian puisi
aku ingin mengajakmu memilah pelangi
di bawah hamparan langit yang terbentang
aku hanya memintamu memilih satu bintang
bila memang kau tak ingin lagi cerita ini dikisahkan
untuk apa kau mengajak merpati terbang ke awan
bila memang semuanya harus segera berakhir
biarlah semua kuterima sebagai suratan takdir
sadari kini kau berada dipersimpangan jalan
di saat yang sama kau harus memberi tanda
kemana langkah kau pilih sebagai arah tujuan
biarkan aku tertinggal bersama waktu tersisa
.oOo.
@donibastian – lumbungpuisi
borneo island – 3/12/2014
ilustrasi : www.imgion.com