Pada suatu masa
ada gadis belia
bercita-cita jadi pahlawan
yang super kalau memungkinkan
Mereka tertawa
“Seperti laki-laki saja!”
begitu komentar mereka
sehingga gadis itu murka
“Duduklah manis bagai putri raja
Tunggulah datangnya sang pangeran
atau mungkin pahlawan
ksatria berbaju zirah.”
Gadis belia itu mendebat mereka:
“Darimana kutahu yang mana pahlawan
dan mana bajingan?
Akankah kalian tertawa dan mencela
bila aku salah menjatuhkan pilihan?”
R.
(Jakarta, 16 Februari 2016 – 14:15)