gambar dari sini
Entah mengapa saat kau marah diam itulah temanmu
Tak mengerti aku…
Padahal engkau tahu itu menyakitiku,
Mengapung dalam kalbuku dan terasa ganjil dalam diammu
Diammu bagai penghantar duka bagiku
Tak ada katapun yang terlontar dari bibirmu
Hanya membiru kelu dalam kebisuan panjang
Aku belum mengerti…
Seutas kecam bagiku saat kau diam
Sembilu yang menghunjam dalam dadaku
Geliat sakit yang terlontar dalam kalbu
Sampai aku tak bisa melepaskannya
Hanya tangis tuk lukiskan tak kemengertianku
Lara ini melukiskan nista yang dalam
Luka meleleh terus sampai diammu menghilang
Entah apa aku harus mengerti….
Aku kehabisan kata lagi untuk membujukmu
Selalu dan selalu terulang lagi , seharusnya kau belajar
Bahwa aku tak suka kamu diam
Diam itu bagiku menyakitkan…..
Buliran cintapun kadang tak bisa menghapus sakitnya
Kala diam itu terus menjelma menjadi bongkahan yang siap menerkamku
Terus menggerogoti kepingan hati
Agar kau tahu itu, diammu menyakitkan….
Cirebon 8 Mei 2014
Diam itu tidak selalu emas, kadang kita juga harus bicara agar orang lain tahu kesalahannya.
Ceritanya lagi didiamin nih, BU Hastira? Iya kalau diam model gini bikin susah dan bertanya-tanya tuh
iya nih pak, lg didiamkan sahabat di tempat kerja. selalu kalau ada apa2 pasti mendiamkan saya jadi sy bingung , he, he akhirnya jadi dibuat puisi :nohope