Dibalik Awan

 

Kupandagi awan yang tampak seperti kapas dari balik jendela pesawat

Berulang lagi aku amati lembutnya , ingin aku berada di atasnya

Ingin kubelai dengan sapaan lembut sampai berujung pada langit yang membiru

Yang akan menghempaskanku dalam buaian angin yang membawa awan pergi

 

 

Satu-satu awan mulai bergerak beriringan , angin membawanya pergi

Jangan pergi kawan, tetaplah di sana agar aku masih bisa melihatmu dari jendela ini

Aku masih saja melihatmu di sini mengalahkan waktu yang berjalan lambat

Tapi arak-arakmu membuatmu pergi jauh dariku

 

 

Hilang sudah , awan kau semakin menipis ditelan angin

Angin melarikan awan putihku menjauh dariku, hilang begitu saja

Kini hanya tampak langit yang membiru tanpa awan

Hatiku mulai terkikis oleh rindu akan hamparan awan putih , kapan kau datang lagi?????

 

Cirebon, 18 September 2014

Saat melihat awan dari jendela pesawat

 

Sumber gambar:http://senjadianarosai.blogspot.com/2012/03/seputih-awan.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

4 Komentar