kau hadir dihadapanku
tapi aku tak melihatmu
kau bicara ditelingaku
tapi aku tak mendengarmu
aku tak buta
apalagi tuli
kau tak lumpuh
apalagi bisu
kau nyanyikan sejuta lagu
aku diam seribu bahasa
kau pergi tanpa kata
aku memanggilmu dalam diam
bila hatiku boleh bicara
air dilangit akan tumpah
bila airmataku boleh menetes
tujuh samudera tak sanggup menyimpan
kau bercerita tentang ombak dilautan
aku berfikir tentang angin di pegunungan
kau senandungkan kematian
aku menabuh kekhawatiran
kau menuju pantai
aku menyusuri ngarai
dipuncak bukit kau berdiri
didasar lembah aku mencari
dimana kita bisa bertemu
kapan lagi kita berjumpa
sedangkan kata maafku
tak lagi bisa kau terima
kitapun pernah berjanji
kita sama sama berujar
tapi apa yang terjadi
semua mulai pudar
aku ambil kertas
aku tulis namaku
dan namamu
kubiarkan tergeletak dipinggir jalan
kubiarkan terbang bersama angin
bila masih ada kesempatan
agar kau bisa temukan
masih tertera disana
dua nama
yang terikat erat
dalam satu cinta