gadis itu berjalan menyusuri trotoar
terik matahari tak surutkan langkah
tangan kanannya memegang leher gitar
mengais rejeki ditengah cuaca gerah
rambut sebahu diatas kaosnya yang lusuh
kulitnya legam tersengat sinar surya
muka mengkilat seharian tak dibasuh
menyamar raut wajah yang manis manja
sesaat kakinya memanjat tangga biskota
menyusup diantara ketiak para penumpang
gadis itu mencari tempat yang agak lega
dawai gitar dipetik melantunkan tembang
dentingan melodi menggema diruang bis
diapun bergaya bagai seorang selebritis
dari bibirnya terdengar suara merdu
dipilihnya lagu berirama sendu merayu
satu lagu tuntas sudah dia nyanyikan
tangannya terulur menerima uang gopekan
sampai didepan sebuah halte bis berhenti
diapun turun sambil mengucap terima kasih
sejenak sampailah disebuah restoran
nampak sebuah keluarga kaya sedang makan
diapun ingin mendekat tapi nampak ragu
dalam hatinya takut bila nanti menggangu
terdengar suara memanggil dari balik pintu
disuruhnya masuk oleh seorang lelaki muda
gadis itu diminta menyanyikan satu lagu
suaranya yang merdu membuatnya terkesima
kemudian lelaki itu bertanya “namamu siapa ?’
gadis itu lalu menjawab “sandra”
sambil mengangguk lelaki itu memuji
“suaramu bagus sekali”
selembar uang seratus ribuan diulurkan
“sandra, ini buat kamu”
gadis itupun terkejut bukan kepalang
“tuan, ini untukku ?”
“ya, ambil saja”
terucap kata terimakasih dibibirnya
gadis itu kemudian menitikkan airmata
“kenapa kamu menangis ?” lelaki itu penasaran
“saya senang tuan
bisa beli obat untuk ibu”
“sedang sakit ibumu?”
“iya tuan”
lelaki itu matanya berkaca kaca
dalam hatinya merasa terharu
beberapa lembar uang diambilnya
diberikannya lagi kepada gadis itu
“sandra, pulanglah sekarang juga’
segera belikan obat untuk ibumu”
“terima kasih banyak tuan
semoga Tuhan membalas budi baikmu”
“amin, semoga ibumu lekas sembuh”
kata lelaki itu sambil memberi salam
gadis itu pun kemudian mohon diri segera
bergegas pergi membelikan obat untuk ibunya
Dalam perjalanan pulang, gadis itu berdoa
“Tuhan, berikanlah keluasan rejeki padanya”
.oOo.