“GARA-GARA KAMU!”

Ada banyak tanya menggantung di benaknya

Siapa kamu?

Dia terperangkap dalam hening alam raya

susah-payah mencoba mengeluarkanmu dari dalam kepala

 

Ah, sama saja

Kamu masih kokoh bercokol di dalam sana

Takutnya, lama-lama dia bisa gila

terutama bila kamu tidak pergi-pergi juga

 

Sayangnya, dia juga ingin kamu tinggal

meski sadar tiada yang kekal

kecuali Yang Maha Kuasa

yang sayangnya enggak kamu percaya

Kalau sudah begini, dia harus bagaimana?

 

Mungkin doa hanya satu-satunya

Sementara itu, dia belum memutuskan juga

apakah kamu racun penyebar pilu

atau obat penawar rindu…

 

Aduh, kenapa pula harus ada kamu?

Sebelumnya, dia tidak sebegini sendu…

 

R.

(Jakarta, 14 Oktober 2015 – 1:15)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.