serangkai gambar bergerak
mengusik tatap mataku
jantungku berhenti berdetak
memandang cantik wajahmu
aku bertanya pada dinding
siapa gadis bermata bening
lekuk tubuhmu begitu menggoda
hasrat jiwa menggelora didada
satu waktu terbentuk sudah
bayanganku terwujud sesaat
disudut sebuah kamar mewah
ketika jemari tanganmu kujabat
tak peduli suasana di kebun belakang
dua anak sapi melenguh di dalam kandang
kusediakan mereka seikat rumput ilalang
menepis isak tangis yang kian meradang
sejak itu wajahmu trus menggangu
menemani setiap lembar mimpiku
akupun terlarut jalinan asmara
seolah terlupa aku punya dunia
bagaimana aku bisa menghindar
silau kepak sayap bidadari
tak kuasa menahan hati terkapar
ku tak bisa lari bersembunyi
semakin jauh aku melangkah
menuruni pucuk lengkung pelangi
bertaburan bintang merekah
menorehkan janji cinta mati
aku mengajakmu menari di taman
disela bunga mawar bermekaran
bersanding berdua di sofa biru
aura terpancar terang berkilauan
ku pegang lembut pergelangan tanganmu
bak sutra putih kulitmu terasa hangat
demi terwujud cinta kasihku padamu
kulingkarkan segelang jam chopard
waktu bergulir sedemikian cepat
tak sangka prahara datang mencegat
bangkitkan tidurmu dari buai mimpi
gelang jam tanganmu jadi barang bukti
dikejauhan pandangku dari keberadaanmu
merpati putih kukirim membawa seribu doa
agar benteng kebesaranNya melindungimu
lepaskan dirimu dari amuk angkara murka
tak usah lagi kau pikirkan hadirku
bila itu hanya mengenang rasa kecewa
biarlah semua terbingkai kabut sendu
ku tetap menanti sinar pagi menyapa
selamat tinggal kekasihku
semoga kau selalu bahagia
aku akan selalu mengenangmu
bersama berjuta kenangan indah
.oOo.
puisi ini terkirim dari balik jeruji besi..