“HARI (UNTUK) IBU?”

Kapan terakhir kali kau menghargai beliau?

Hari-hari sibuk dengan rutinitasmu

sampai lupa jadwal bertemu

seakan tiada sempat bertamu

 

Ah, hentikan basa-basimu

dan segala puja-puji semu

Bukannya mau menuduhmu palsu

namun kapan terakhir kali menyenangkan beliau?

 

Banyak yang mudah mengaku

mengagung-agungkan sosok ibu

tanpa tahu beliau kerap menyimpan pilu

Apakah itu juga kamu?

 

“Aku sayang ibu.”

Benarkah begitu?

Ingatkah masa-masa kau menyusahkan beliau,

namun suka pura-pura tidak tahu?

 

Seharusnya Hari Ibu tiap hari

agar semua bisa lebih menghargai

kasih dan jerih-payah para perempuan yang (di)mulia(kan) ini

Bukan sekedar puja-puji

tanpa tindakan nyata sebagai wujud peduli…

 

R.

(Jakarta, 22 Desember 2015 – 7:20)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.