Hujan (2)
Puisi : Edy Priyatna
Kemarin kami menari di sana
menjelang senja
memberi makan burung merpati
di taman Suropati
setelah hujan deras berhenti
bau basah masih menyengat
seakan bertiup lepas
menuju kepangkuan cinta
Jakarta terlalu indah saat itu
kini aku yang terlalu cemburu
pada apa dan siapa
membuat perjalanan ini
menjadi tertunda
menghendaki kelancaran
tak berangkat dari kebanjiran
karena banyaknya kemacetan
Hingga akhirnya terlihat
di ujung jalan itu
bianglala tak tampak warna
buram pertanda kelam
kemudian kutemukan juga
sisi gelap hitam
dari semarak warna pelangi
dan Jakarta pun basah kembali
mantebbb….
Manstaf 🙂