jarum jam ditanganku menunjuk 6.30 pagi
aku berada puluhan ribu kaki diatas bumi
didalam kotak kabin yang terbang diangkasa
sambil kusandarkan kepalaku di kaca jendela
terbayang wajah adinda terselip disela mega
sudah tak nampak lagi senyum dibibirnya
butiran air mataku meleleh membasahi pipi
tak mampu menahan sejuta rasa pedih dihati
adinda,
aku bisa merasa apa yang kau rasa
aku bisa mengerti yang ada dihati
menanggung beratnya ujian hidup didunia
bagaimanapun juga harus bisa kau lewati
hidup ini menyimpan seribu muka
disatu sisi membuatmu tertawa
disebaliknya kau harus menangis
mendekap luka hati teriris-iris
hatimu tertinggal dipuncak bukit
membuat ruang pandangmu menyempit
tidakkah kau mencoba untuk mengalah
agar kau tak terkekang rasa gundah
biarlah bumi berputar bersama dengan waktu
tak kan bisa kau rubah sekehendak hatimu
segala apa yang terjadi
telah tertulis prasasti
kedua bilah bibirmu nampak membiru
bergetar untuk sekedar mengucap kata
nafas tertahan menyesak dirongga dada
setiap saat kau sedang meratap lara
airmatamu mengalir tak berhenti
kelopak matamu membengkak merah
melepas kepedihan di relung hati
diantara alunan jiwa yang resah
adinda,
jangan kau menangis lagi
sambutlah datangnya pagi
lihat disana burung pipit terdiam
tak sanggup menatap wajahmu yang muram
ribuan kembang ditaman bunga
sudah lama menunggu kehadiranmu
ingin mengajakmu berdansa bersama
mendendangkan lagu merdu merayu
jadikan hatimu seluas samudera
tetaplah tegar kala badai menerpa
jangan pernah kau lepas asa
segalanya jadi indah pada waktunya
adinda,
diatas langit masih ada langit
semua masalah pasti ada jalan keluarnya
meski yang ada nampaknya sulit
tapi dibalik itu tentu ada hikmahnya
Tuhan, berikanlah kemudahan untuk adinda
agar badai yang datang segera berlalu
Kau adalah Maha Kuasa atas segalanya
apapun bisa terjadi atas kehendakMu
.oOo.