dituangkan dari kisah nyata..
hachiko seekor anjing punya nama
ras akita inu mengalir didarahnya
blasteran anjing dengan serigala
yang pernah hidup dinegeri sakura
sejak kecil dipiara seorang bernama ueno
dosen di satu universitas dekat shibuya
karena jarak rumahnya yang dekat stasiun
pergi pulang ueno selalu naik kereta
hachiko dan ueno adalah sahabat sejati
keduanya saling sayang dan menyayangi
hachiko selalu diajak kemana ueno pergi
ueno kesepian bila hachiko tak menemani
setiap hari sekitar jam enam pagi
ueno sudah berangkat ketempat kerja
dibelakangnya hachiko selalu mengikuti
sampai di depan pintu stasiun shibuya
sebelum masuk kedalam stasiun
ueno selalu melambaikan tangan
hachiko seolah mengerti dan membalas
dengan ekornya yang dikibas-kibaskan
begitu juga setiap sore sekitar jam tiga
hachiko sudah menunggu di depan pintu stasiun
setia menjemput tuannya turun dari kereta
ekornya bergetar cepat bila ueno sudah terlihat
begitulah setiap hari yang selalu terjadi
tak pernah sekalipun ueno pulang sendiri
hachiko dengan setia senantiasa menemani
anjing itu tetap menunggu walau malam hari
sementara waktu terus berjalan
usia ueno makin tua dan sakit sakitan
namun seperti biasa tetap naik kereta
pergi atau pulang dari tempat kerjanya
hingga sampai pada suatu siang
ueno sedang mengajar diruang kuliah
tiba tiba dia terjatuh dan pingsan
penyakit jantung telah menyerangnya
seketika ueno dibawa pergi ke rumah sakit
namun sayang jiwanya tak bisa tertolong
ueno meninggal selama masih dalam perjalanan
kepergiannya mengejutkan banyak orang
jenasah ueno tidak dibawa pulang ke rumah
tetapi langsung menuju ke kampung halaman
sesuai dengan permintaan keluarganya
dan disanalah ueno kemudian dikebumikan
tinggalah hachiko dirumah sendiri
tak tahu bila tuannya telah mati
anjing itu masih saja menunggu
dengan ueno dia ingin bertemu
masih seperti biasanya setiap sore hari
hachiko menunggu di depan pintu stasiun
masih menunggu sampai ueno pulang
meski sudah mulai larut malam
jam dinding stasiun menunjuk angka 10
suara kereta terakhir datang bergemuruh
hachiko terhenyak ekornya dikibaskan
berharap melihat tuannya melambaikan tangan
diamatinya setiap penumpang yang lewat
dengan tajam matanya menatap kesana kemari
hachiko nampaknya sudah tak kuat
karna tak bertemu tuannya sudah berhari hari
hingga sampai penumpang terakhir
hachiko masih tetap berharap
untuk bertemu dengan ueno
namun itu nampaknya sia sia
penjaga stasiunpun mengusirnya
begitulah yang dilakukan hachiko
meski tak bertemu tuannya
tak membuatnya putus asa
setiap sore jam tiga tetap setia
menunggu ueno turun dari kereta
karena seringnya terlihat distasiun
hampir semua orang tahu anjing itu
banyak orang yang merasa kasihan
tak jarang yang memberi makanan
hari demi hari berlalu
hachiko tetap saja menunggu
setia menunggu, menunggu dan
terus menunggu..
meski tahun berganti tahun
musim berganti musim
hachiko serasa tak peduli
tak pernah hilang semangatnya
ingin bertemu dengan tuannya
hingga pada suatu pagi
hachiko ditemukan mati
di salah satu sudut stasiun
tempat dimana dia menunggu
tenyata sudah 9 tahun lamanya
hachiko masih tetap menunggu ueno
meski tuannya itu sudah tiada
anjing itu tak pernah percaya
para pegawai stasiunpun berdatangan
‘tuk melihat hachiko terakhir kali
dalam hati mereka menangis terharu
betapa besar kesetiaan anjing itu
kesetiaan yang dibawa mati
untuk mengenangnya,
didepan stasiun Shibuya
dibangun sebuah patung berwujud anjing
sedang duduk menunggu tuannya datang
sebagai perlambang kesetiaan tiada tara
dan anjing itu tiada lain adalah
Hachiko..