terlukislah sebuah kisah
tentang seorang gadis desa
berpuluh tahun berlalu sudah
namun masih menyimpan lara
waktu itu sekitar jam lima petang
sumariyem berjalan kembali pulang
sudah lelah seharian pergi berdagang
butiran telur masih tersisa di keranjang
langit redup memayungi kota jogja
seiring tenggelamnya sang mentari
berniat ingin segera sampai dirumah
gadis itu bergegas melangkahkan kaki
sampailah sumariyem di bibir jalan
sendirian menunggu angkutan datang
namun apa yang terjadi kemudian
membuatnya terkejut bukan kepalang
sekawanan anak muda generasi bunga
dalam sebuah mobil menghampirinya
berlompatan turun bagai serigala
menerkam mangsa yang tak berdosa
lengan sumariyem ditarik paksa
gadis itu meronta sekuat tenaga
matanya yang sayu mendadak menyala
mulutnya disekap tak bisa berbuat apa
gadis itu diseret kedalam mobil
parasnya pucat menahan ngeri
diantara wajah wajah setan dia menggigil
airmatanya berderai membasahi pipi
didalam mobil yang melaju kencang
sumariyem meringkuk tiada berdaya
menghirup cairan yang menidurkan
tak sadar diri sepanjang perjalanan
sesaat tubuhnya rebah di bilik kosong
tak tahu lagi dimana kini dia berada
dibawah ancaman tujuh pemuda gondrong
bergantian mereka kemudian menggilirnya
hingga lewat tengah malam dihempas nafsu setan
sumariyem terkulai lemas di buang dipinggir jalan
betapa keji perbuatan yang mereka lakukan
membiarkan gadis desa itu merintih kesakitan
esok harinya sumariyem melaporkan diri
atas semua kejadian yang dia alami
tapi sungguh betapa malang nasibnya
para pemuda bejat itu anak pejabat disana
berniat sekedar meminta pertanggungjawaban
malah dituduh sengaja memalsukan laporan
sumariyem anak kampung lugu apa adanya
menjadi korban keangkuhan para penguasa
.o0o.
diangkat dari kisah nyata kasus Sum Kuning
Catatan :
Generasi Bunga adalah generasi anak-anak muda berumur di bawah 30 tahun yang hidup di era akhir 1960-an hingga pertengahan 1970-an, muncul sebagai counter culture terhadap budaya kemapanan.