Lima Cara Cerdaskan Si Kecil Sejak Dini

kecerdasan anak

Memiliki buah hati yang cerdas, aktif dan sehat merupakan harapan setiap orang tua. Asupan gizi seimbang dan cukup sejak masa kehamilan, kasih sayang dan stimulasi yang tepat merupakan paduan untuk anak yang cerdas sejak dini. Berikut adalah lima cara yang dapat Anda lakukan untuk membentuk kecerdasan si kecil sejak seribu hari di awal hidupnya.

Penuhi asupan gizi yang penting bagi otaknya. Yaitu

AA, DHA, asam folat, asam lemak omega 3 dan 6, serta zat besi. DHA dan kecerdasan anak adalah dua hal yang berhubungan erat. DHA dapat diperoleh dari ASI, yoghurt, dan ikan salmon. Sedangkan omega 3 dan 6 bisa diperoleh dari telur, salmon, dan minyak hati ikan hiu.

Asupan DHA dan perkembangan otak janin akan lebih maksimal dengan pemenuhan zat gizi lainnya yaitu asam folat, omega 3 dan 6, serta zat besi. Asam folat berfungsi sebagai pencegah cedera batang otak, dan dapat diperoleh dari bayam, daging merah, dan susu. Sedangkan zat besi diperoleh dari sayuran hijau, hati, dan daging.

Beri stimulasi yang tepat sesuai usia si kecil. Sejak baru lahir, bayi telah membutuhkan stimulasi untuk menunjang perkembangan panca indera dan kecerdasan otaknya. Bermain, membacakan buku, memperdengarkan lantunan ayat suci, serta mendongeng adalah beberapa cara menstimulasi kecerdasan si kecil.

Pijat bayi. Tahukah Anda bahwa pijat bayi juga berguna bagi peningkatan kecerdasan anak? Sentuhan pada titik-titik saraf si kecil akan memberi stimulasi pada saraf tersebut. Pijat bayi juga memperkuat otot dan merangsang indera agar dapat menerima stimulasi dari luar secara optimal.

Kasih sayang yang cukup. Bayi yang mendapat kasih sayang cukup akan membuat daya tahan tubuhnya kuat, lebih bahagia, dan lebih tenang. Tiga hal ini akan menunjang perkembangan kecerdasan dan kesehatan otak dengan lebih optimal. Menyusui langsung adalah salah satu cara mencukupi kasih sayang pada bayi. Kehadiran kedua orang tua juga akan memicu rasa aman dan percaya yang akan berdampak baik pada perkembangan otak.

Perkuat ketahanan tubuh si kecil. Anak yang jarang sakit akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan dan menambah pengalamannya. Dua hal yang merupakan stimulasi eksternal bagi bayi dan anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.