Malam Terakhir

Malam-malam terakhir puasa menorehkan suasana sunyi di mushola kecil
Masih terdengar suara kodok bernyanyi menyanyikan kidung-kidung perasaan yang menanti datangnya anugerah Ilahi.
Kini kusampai pada kenyataan pahit , dalam noda hati ini masih tersembunyi lorong-lorong yang berpenghunikan dosa-dosa

Menelisik ke sejuntai hati yang masih dipenuhi kebencian, kedengkian yang membasah membuat tercabik nurani ini
Kini kubersimpuh sebagai perindu malam-malam terakhir untuk bermunajat padaMu Sang Ilahi
Sampai kutemukan tafsir cinta dariMu di keremangan malam
Tetap menfasirkan segala cintaMu untukku dalam diam yang panjang

Kini kutahu semua yang ada di hati melegam oleh dosa yang sering singgah dai sudut hatiku
Perindu malam ini , aku sujud padaMu singgah sebentar dalam kesunyian milik malam
Untuk dapatkan anugerah Ilahi yang menjelma menjadi berkah di bulan suci
Tak akan kulewatkan sedetikpun sampai aku menemukan hidayahNya
Terus mengulang di sela malam-malam panjang di akhir Ramadhan

Cirebon, 24 Juli 2014
Menunggu malam Lailatul Qodar

ilustrasi : www.radenmasbaron.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

2 Komentar

  1. Subhanallah :’)

    semoga bisa dipertemukan kembali dgn Ramadhan tahun depan. Aamiin.

    Makasih Bu 🙂