rambutmu yang hitam panjang berkilau laksana sutra
diterpa cahaya lampu yang terkurung lampion kertas
perlahan terurai saat kau tertunduk menahan derita
paras wajahmu nampak redup ketika kau menghela nafas
dari sudut matamu mengalir lembut airmata bening
menetes membasahi kedua pipimu yang merah merona
isak tangismu memecah kesunyian malam yang hening
tak sanggup menahan selaksa beban menyesak didada
akupun bisa mengerti betapa kau merasa kehilangan
masa indah kala bersamanya kini tinggal kenangan
namun sampai kapan kau tenggelam dalam penderitaan
tiada guna menyesali waktu yang telah terlewatkan
wahai sahabat,
bukalah pintu hatimu yang selama ini terkunci
biarkan sejuk udara nyaman mengisi ruang hati
untuk menepis sayatan luka yang masih tersisa
nyalakan api lentera menerangi jiwa yang hampa
kau terbawa mimpi yang larut kedalam realita
mengajakmu terbang ke alam imanjinasi belaka
kala sinar mentari pagi menyentuh daun jendela
tiba saatnya kau bangkit menyapa indahnya dunia
dibalik karang bukit menjulang tinggi diawan
kau akan temukan hamparan mutiara gemerlapan
meski kau tlah rasakan pahit sebuah perjalanan
yakinlah masih ada jalan gemilang di masa depan
wahai sahabat,
langit biru diangkasa laksana payung semesta alam
meski jauh disana namun tak kan pernah tinggal diam
bila saja bumi mampu bertahan dalam masa kekeringan
sang mega tak sampai hati dan menangis turunkan hujan
basahi setiap relung jiwa dimana asa masih tersimpan
melepas kerinduan anak-anak angsa bermain di halaman
tumbuhkan tunas padi yang terbakar musim kemarau panjang
menyunging senyuman diwajah petani tuk kembali ke ladang
wahai sahabat,
walau apapun yang terjadi padamu
aku takkan tinggalkanmu sendirian
kini genggam erat kedua belah tanganku
kita melangkah bersama seiring sejalan
hari esok telah menunggu
raih masa depan yang cemerlang
hapuslah sisa airmatamu
masa lalu sebatas untuk dikenang
.oOo.