Kali ini aku harus terkulai lemah
menahan selaksa pedih perih
menahan siksa batin
yang mulai rapuh
dimakan usia
pandanganku mulai kabur
tak lagi mampu menembus batas logika
samar samar aku melihat
sebilah pisau belati
masih tergeletak disana
berlumuran darahku
berbaur sidik jarimu
terbalut sisa nafas amarahmu
bekas hunjaman pisaumu
tinggalkan luka menganga
tepat di tengah tengah jantung
darahku mengucur deras
membasahi bumi tempatku berdiri
Aku menahan kucuran darah
terdiam dan berfikir
aku akan segera mati
airmata dan darahku telah kering
asaku telah hilang
kemana lagi tempatku berteduh
kemana lagi aku akan mengarah
aku terbuang jauh ke sebuah padang
disekelilingku kering kerontang
tak ada lagi tetesan air hujan
tak ada lagi huma
tiada lagi tunas yang tumbuh
tinggal aku sendiri
menunggu burung Nazar datang
mencabik cabik daging bangkai
hingga tersisa tulang belulang
yang kopong dan keropos
berkarat oleh waktu
@donibastian – lumbungpuisi #002