Puisi Untuk Novia

meranggas

ku temukan seraut wajah
di bawah pohon meranggas
teduh, seteduh gunung
damai, sedamai dusun

entah angin apa yang membawaku
hingga larut di dalam pesonamu
sedangkan kumbang tak pernah mengerti
mengapa dia hinggap di kelopak melati

aku bagai terseret pusaran air
yang senantiasa lembut mengalir
memaksaku ‘tuk berkata
yang tak semestinya

seindah pagi yang redup
bersama embun yang datang
pucuk mawar yang kuncup
seraya hendak mengembang

bunyi suara hati tak mau diam
nyanyikan tembang penasaran
mungkin kau tak pernah tahu
apa yang terjadi dibenakku

aku hanyalah seekor pungguk
yang terdiam di atas dahan
seikat asa kini mulai merajuk
memeluk rindu kepada rembulan

duhai bidadari yang turun ke bumi
sudikah kau sejenak menemani
bercerita tentang laut biru
berdua kita nyanyikan lagu

aku hanya bisa menulis namamu
di atas puisi yang kugubah
biarlah terkikis oleh waktu
bersama rasa yang tertumpah

bila suatu saat kau membacanya
cukuplah bagimu ‘tuk mengerti
indahmu memasung sepasang mata
yang merasuk ke dalam lubuk hati

.oOo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.