Sajak Untuk Anisa

anisa-chibi-Cherry-Belle

 

Anisa, setiap aku memanggil namamu
ribuan burung merpati melesat ke angkasa biru
bunga mawar melati serentak bermekaran di taman
selaksa kupu-kupu terbang bermain dihalaman

entah apa yang terjadi sesungguhnya di batinku ini
sejak bertemu denganmu di ruang itu pertama kali
laksana terang bulan purnama menerpa bumi
kala kulihat gambar paras wajah nan berseri seri

kau tinggalkan nuansa merah jingga membekap benakku
bak tabir senja turun dibalik bayang chandra temaram
kerlap kerlip bintang samar samar mengusik pikiranku
terbawa alunan musik syahdu menyambut datangnya malam

Anisa, ijinkan aku menelusuri setiap sudut ruang hati
sebagaimana arjuna resah menunggu datangnya srikandi
seperti cahaya mentari yang menembus kabut pagi
menerangi seluruh cakrawala nan luas tak bertepi

aku ingin sekedar melihatmu tersenyum dan menyapa mesra
sebagaimana rama memeluk erat dewi shinta yang lama tak bersua
lukisan sepasang burung gelatik bermesraan dipucuk daun cemara
guyuran deras air hujan menyapu kekeringan dimusim kemarau

Kemarilah Anisa, mendekatlah padaku
aku ingin bercerita tentang rembulan di langit
menunggu hadirnya bintang kejora mulai terbit
menyongsong matahari pagi dipuncak bukit

jangan pernah menutup pintu hatimu, bukalah seluas luasnya
karna aku akan datang bersama sejuta mega kasih
yang ditabur tujuh bidadari penjaga pintu surga
melepas semua beban yang ada mengusir rasa sedih

sambutlah aku dengan segenap kelembutan hatimu
sebagaimana padi meraih setetes air di musim kering
kerikil batu di pelataran mengiba bunga flamboyan  luruh
induk burung elang memeluk anaknya di atas batang ranting

ketahuilah Anisa, bukannya aku ingin membuatmu jatuh cinta
sebagaimana angsa jantan menari nari didepan betina
riak golombang lautan perlahan menyisir bibir pantai
desiran bayu mengayun memaksa pelepah nyiur melambai

namun sekedar membuatmu mengerti bahwa aku butuh inspirasi
berharap kehangatan tuturbicara dan berbagi suasana hati
tiada pernah aku temukan figur yang begitu menawan sepertimu
disini aku ikrarkan padamu Anisa, engkaulah tumpuan harapanku

.oOo.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.