Sajak Untuk Kota Tua

 

walk alone

apa kabarmu kota tua?
disini aku mengurai kembali setiap jengkal ranahmu
bersama kepingan rindu yang kubiarkan berserakan
tertaut di batang padi meranggas
yang dulu berkilau kuning bernas

aku punguti satu per satu kisah nostalgi
yang masih tersimpan rapi di bilik memori
tergambar lagi saat aku berada diatas dua roda
bersama nyanyian belalang di sepanjang bibir sawah
semilir angin membawaku menembus tirai embun pagi
seiring langkah menuju ke depan pintu sekolah

jalan setapak yang dulu membekas telapak kaki telanjang
kini bersembunyi di bawah lapis aspal panas terbentang
namun aku masih bisa bertanya pada pucuk cemara udang
yang masih tampak tegar berdiri di sela rumpun ilalang
masihkah kau ingat saat aku bersandar di tubuhmu?
menunggu teman sebaya mengajakku bermain gundu?

kota tua, tetaplah disini menjadi saksi
saat pertama bunga cinta mekar mewangi
sepanjang malam kau menemaniku bernyanyi
lagu tentang rindu pada juwita pujaan hati

bercanda tawa kala berdua bersamanya
bersanding mesra di depan ruang serambi
merangkai mimpi yang punah saat pagi tiba
mengukir rencana yang tak pernah terjadi

diatas tanahmu dulu aku pernah terkulai
lemah tak berdaya tersayat luka kecewa
batin merintih pilu bersama airmata terurai
dan aku bertanya masih adakah cinta dihatinya

kota tua, aku ingin mengajakmu kembali
memutar waktu yang pernah terlewati
hanya sekadar ‘tuk sampaikan seikat kata
bahwa aku telah jatuh cinta kepadanya

meski kau tahu bahwa dia telah bersama yang lain
namun tak memupus cinta yang dulu pernah terjalin

andaikan saja masih ada tersisa waktu
kutitipkan sajak ini kepadamu kota tua
manakala dia ‘kan datang menjengukmu
sampaikanlah agar dia bisa membacanya..

.oOo.

@donibastian – nostalgia cinta semasa remaja
Highlander – 16/02/2015

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.