Setelah Waktu Fajar Telah Memanggil

Setelah Waktu Fajar Telah Memanggil

Setelah Waktu Fajar Telah Memanggil
Puisi : Edy Priyatna

Sore nan sunyi memberi gelisah
saat rembulan membentuk sabit
setelah menahan kerinduan
pada bunda dan buah hati keluarga
merubah diri menjadi pilu
kesedihan melekat tanpa terasa

Air mata pun terus jatuh bercucuran
saya nan hidup jauh diam
kau nan mati juga tetap diam
air mata jatuh melimpah
lihat kenyataan menimpa subhanallah
ketika kau meninggalkan diriku

Aku berdoa kepada Sang Pencipta
berbahagialah kau bersama angin
terakhir kuucapkan selamat tinggal gelisah
seumpama kau tak siap menghalau
jika kau tak dapat menghindar
andai kau tak dapat menahan

Terlalu pasrah menerima kenyataan
namun tiada kata terlambat untuk melawan
tegakkanlah dirimu kuatkan hatimu teguhkan imanmu
insya Allah akan mudah kau menghapusnya
dengan kerelaan jiwa beningmu
subuh nan gelap memberi petaka

Saat ingin menghadap Sang Pencipta
setelah waktu fajar telah memanggil
tiba-tiba jiwa menjadi tertekan
selintas datang malaikat pencabut nyawa
dengan sebilah pisau tertancap
menarik jiwa nan telah mendatangkan

(Pondok Petir, 29 Maret 2015)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.