Suka dan Duka
Puisi : Edy Priyatna
Sebangun realisasi kehidupan yang berlangsung
mesra dan rindu
saat cerah membentang mega kelabu
saat kegembiraan ada kesusahan
perjuangan hidup hingga mati
tungkai tidak dapat digeraki
sebaliknya hidup tidak untuk kecewa
Dunia terkadang tak seindah yang tergambar
nila dan kelam
pada gulungan kerap mangsai
pada senyum besar para pemimpin
endemi tiba dari muka hingga ke batas
sementara penyelewengan naik ke permukaan
perasaan ini ingin mengerang
Gunung nan selalu ramahpun menjadi murka
segar dan menggebu
ketika gelap tangannya berdarah
ketika menuntut rasa kemanusiaan
armada bantuan datang bagi rakyat
sementara kebahagiaan pemimpin tiba
hadir ke dalam kalbu nan tegang
Bekerja penuh cita-cita putaran dan keterpurukan
kenan dan sungkawa
seraya namun lidah ini terasa kelu
seraya kehidupan adalah bangkit
sungguh beruntungnya kita ini
menduga hidup di negeri berdaulat
kendati keadilan masih belum begitu menuruti
Merayu kita belajar hidup
suka dan duka
tatkala belum maksimal
tatkala keabadian berjalan perlahan
memperkuat dalam damai tanpa perang
menghasilkan kebersamaan yang indah
bidik masa depan dengan kehalusan
(Pondok Petir, 12 Agustus 2013)
Manstaf 🙂
Manstaf 🙂