suatu ketika gadis itu mengadu kepada ayahnya
“ayah, aku bingung memilih calon suami”
ayahnya terkejut mendengar ratapan anak gadisnya
karna ada banyak pria yang sedang mendekati
lelaki tua itupun terdiam sambil memutar otak
bagaimana cara membantu anak kesayangannya
agar bisa menemukan pendamping hidupnya kelak
membangun bahtera rumah tangga yang bahagia
pada kesempatan dimana beberapa pria datang kerumah
gadis itu kemudian memperkenalkan kepada ayahnya
pria itu menyatakan ingin mempersunting putrinya
tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada
tanpa sepengetahuan anak gadisnya
diam-diam ayahnya bertanya
“mengapa kau mau menikahi anakku
lalu apa rencanamu setelah itu?
anak muda pertama namanya Rudi, pertanyaan itu dijawabnya
“karena anak bapak cantik, saya akan membahagiakannya
tidak akan menelantarkan bapak ibu tentunya
dan nanti saya akan membahagiakan keluarga besarnya”
di lain hari giliran pria bernama Jaka
ditanyakan juga pertanyaan yang sama
pria kedua itu kemudian menjawabnya
“anak bapak cantik dan pintar juga
saya akan membangun bisnis keluarga
istri saya akan memegang perusahaan
keluarga bapak ibu bisa ikut ambil bagian”
beberapa waktu berlalu ada yang namanya Andika
niatnya juga sama, ingin menikahi putrinya
sebagaimana yang lain juga ditanya
pertanyaan yang sama dan jawabannya :
“karena anak bapak pintar, baik hati dan jelita
saya akan tinggal di apartment di pusat kota
pemandangan di malam hari sangat indah
bapak dan ibu bisa datang kapan saja
bila bapak dan ibu mau
akan saya belikan satu”
maka tibalah pada suatu ketika
gadis itu mendekati ayahnya
ingin menyampaikan sesuatu
tapi nampak dia ragu-ragu
gadis itu telah menentukan pilihannya sendiri
tapi dalam hatinya takut ayahnya tak menyetujui
nampak pucat pasi pada raut mukanya
wajahnya merunduk, dia pun mulai bicara
“ayah, maafkan aku telah memilih Ahmad
sebagai calon pendampingku nanti saat akad”
mendengar itu ayahnya agak terkejut juga
tak menyangka dengan pilihan anak gadisnya
sambil memeluk buah hatinya, ayahnya berkata
“anakku, pria pilihanmu itu memang pantas untukmu”
seketika wajah gadis bersinar dan tak mengira
ayahnya menyetujui pria yang dipilihnya
mata gadis itu berkaca-kaca tanda bahagia
seraya bertanya lagi kepada ayahnya
“mengapa ayah menjatuhkan pilihan pada Ahmad
bukankah ayah belum tahu dia punya sifat ?
Ayahnya percaya Ahmad karna ketika ditanya
Ahmadpun dengan tegas bisa menjawabnya :
“anak bapak adalah tulang rusuk saya
dan saya akan mati bila tidak bersamanya
setelah menikah kami akan hidup sederhana
sesederhana cinta yang selama ini saya punya
saya ingin membuatnya tersenyum bahagia
anak bapak adalah segala-galanya bagiku
prioritas nomor satu disepanjang hidupku”
Ayah dan anak gadisnya itu kemudian berpelukan
dari sudut mata mereka
mengalir airmata bahagia..
.oOo.
Puisi ini diangkat dari kisah yang ditulis oleh kompasianer atas nama Pakde Kartono
sebagai apresiasi atas artikel yang berjudul “Kata-kata Yang Membuat Calon Mertua Memilihku”