mengenangmu adalah membaca syair pada bait puisi
tatkala ribuan kembang bermekaran di taman cinta
melupakanku adalah hal yang tersulit ‘tuk kau jalani
batinmu merintih saat tak tahu aku berada dimana
namun semusim kini telah jauh pergi
hanya tinggalkan puing-puing memori
bersama detik waktu yang terbuang sia-sia
terhempas oleh gelora keangkuhan diri semata
sungguh dua hati telah tertambat dalam satu ikatan
namun dinding tinggi menjulang seakan menghalang
tak ada kata seia diantara dua bibir yang berlainan
meski kedua batin merindu kasih yang menghilang
kita saling memendam rasa
kitapun saling menahan kata
kita saling menangis saat terpisah
kitapun saling merajut cinta yang sama
demi mengenang kisah yang berakhir begitu saja
meski di antara dua hati yang saling tarbalut rindu
bersenandung sendiri walau keduanya dekat terasa
berjalan seiring namun kemana tujuan tak menentu
butir airmata mengalir dipipimu saat mengingatku
luluh lantak batinku pula ketika mengenangmu
kita berdua telah kehilangan satu kesempatan
yang seharusnya cinta kasih telah kita tautkan
aku sempat bertanya kepada rembulan di puncak awan
apakah kau disana juga merasakan hal yang sama
di saat itu pula kaupun berharap kepada merpati jantan
kau selipkan sejuta harapan untukku di antara kedua sayapnya
mungkin waktu tak berpihak kepada dua insan
meski keduanya telah menyatu dalam kasih
manusia punya rencana namun Tuhan menentukan
keduanya saling cinta namun tak saling memiliki
telah tertulis di satu halaman buku perjalanan hidupmu
bahwa kau pernah mencintaiku apa adanya
terukir prasasti yang tersimpan di dalam relung hatiku
bahwa kepadamulah akupun pernah jatuh cinta
#donibastian – lumbungpuisi
highlander, 14/11/2015