Aku perempuan sederhana
wajahku jauh dari cantik
penampilanku biasa saja
tak ada lelaki yang mau melirik
tapi Tuhan memberiku suara yang indah
sehingga aku diterima menjadi penyiar
disebuah stasiun radio swasta
aku sangat bersyukur kepadaNya
teman sejawatku senang bila aku sedang siaran
banyak pendengar yang menunggu acaraku
sehingga menarik para pemasang iklan
membuat stasiun radioku semakin maju
aku mengasuh sebuah acara tembang kenangan
menerima surat pendengar untuk aku tayangkan
mengupas berbagai cerita dan pengalaman
kisah kisah indah masa lalu yang berkesan
ketika aku membaca surat dari pendengar
kata mereka suaraku sungguh lembut mendayu
seakan akan aku mampu membawa suasana
membangkitkan kembali peristiwa indah dulu
lagu lagu sendu aku putar
sebagai suara musik latar
membuat hati para pendengar
makin bergetar berdebar debar
pada salah suatu edisi acara
aku membaca surat dari seorang pria
dia bercerita tentang kekasihya
yang telah pergi untuk selamanya
karna kisahnya yang sedih dan menyayat
akupun terbawa dan membacanya sambil menangis
tentu saja membuat pria si pengirim surat
ikut merasakan hatinya sedih teriris iris
setelah beberapa hari berlalu
pria itu menghubungiku via telephone
dia lalu menyatakan suka padaku
tapi aku tak terlalu menghiraukan
setiap aku sedang siaran
dia selalu menghubungiku
untuk sekedar mengucapkan salam
katanya dia sering merindukanku
terkesan dengan apa yang disampaikannya
lama lama aku juga menaruh hati padanya
berharap dia akan menjadi milikku
akupun juga mulai memendam rindu
hingga pada suatu waktu
aku baru saja selesai kerja
tiba tiba dia ingin menjemputku
dan mengantarkan aku pulang
kemudian aku menuruni tangga
menuju ke arah pintu keluar
kulihat ada seseorang disana
lelaki yang hendak mengantar
saat melihatku dia nampak kecewa
dengan terpaksa dia menjabat tanganku
dia pun juga masih tak mau percaya
bahwa benar penyiar acara itu adalah aku
mungkin dia berharap padaku
wajahku juga seindah suaraku
tapi dia telah salah mengira
aku tak seperti harapannya
apa yang kemudian terjadi
sungguh menyesakkan dada
tiba tiba dia berpaling
kembali menuju ke dalam mobilnya
aku terdiam tak bisa berkata apa
sungguh kejam yang dilakukannya
kemudian diapun melaju pergi
tinggalkan aku termangu sendiri
airmataku menetes perlahan
tak sanggup merasakan penderitaan
hatiku kecewa tak tertahan
melihat apa yang dia lakukan
dalam hati aku berdo’a
Tuhan, maafkanlah dia
karna tak mengerti apa yang dia lakukan
kuatkanlah hatiku menerima kenyataan
apa yang terjadi padaku
adalah kehendakMu..
.oOo.
Headline di Kompasiana.com