ketika gemericik air tercurah
lembut membasahi jemari tangan
demi luruhkan hasrat menjarah
menyusut lengan panjang tertahan
gemuruh riak didalam rongga bicara
merendam julur lidah melukis noda
tembang tutur aksara tajam terpangkas
bisik nada kata mengalir tak lagi pedas
sepasang lorong udara penghela nafas
kini terbasuh sejuk dingin air gunung
disaat jiwa didalam raga belum terlepas
selaksa puji terpanjat kepada yang agung
seraut wajah yang nampak kelam memburam
sepercik tirta lunturkan noda debu jalanan
menepis tabir kelam yang terurai temaram
kini membias kemilau mata cahaya rembulan
gerak air merambat sampai ke ujung siku
mengajak kedua lengan terayun seimbang
jalani hidup bukan sekedar membuang waktu
sarana pengais sebutir nasi dijalan terang
sampailah di ujung helai mahkota diatas dahi
pertanda rasa damai didalam tepurung kepala
jernih pola fikir disela problema terbenahi
sejenak menyisih dari pekat riuh canda dunia
kedua telunjuk menari diatas kanvas daun telinga
membungkam kepak sayap burung gagak yang terbang
alun melodi mengalir bertema lagu tentang cinta
deru gelombang samudera menyusut kembali tenang
diantara telapak penyangga langkah kemana menuju
tersisa bercak lumpur melekat sampai sela mata kaki
kini memudar seiring guyuran air datang membasuh
segera menuntun arah tujuan di jalan yang terpuji
setangkup doa terselip diantara tengadah jemari
ya Tuhanku, mohon jadikanlah aku orang yang suci
.oOo.