LASKAR TIRTA MERADANG

pada suatu sore yang hening
bersama air mengalir bening
sepasang burung camar hendak pulang
dibalut rindu pada anak semata wayang

sementara laskar tirta meraung
berbaris di sepanjang cakrawala
terbawa ombak setinggi gunung
merapat ke tepian membabi buta

laskar tirta melesat bak seberkas sinar
gemuruh suaranya memecah ruang sunyi
tiada satupun yang mampu menghindar
anak angsa tak sempat lagi bersembunyi

laskar tirta menyerang tanpa kompromi
menerjang setiap jengkal tanah pasir
serumpun kelapa yang tegak berdiri
terhempas angin kencang berdesir

papan kayu yang terbangun megah
kini semuanya rata dengan tanah
apa yang sesungguhnya tengah terjadi
pada semua insan yang ada atas bumi

bibir gemetar menyebut asma tuhan
airmata berlinang menahan kepedihan
tubuh berserakan dibawah reruntuhan
nafas yang tersengal tertimbun bebatuan

apakah ini pertanda alam tengah murka
karna perilaku yang berlumuran dosa
ataukah sekadar peringatan dari langit
agar hidup manusia tak semakin sulit

laskar tirta hanyalah sebagai bukti
agar manusia kembali sadar diri
tiada kekuatan yang menandingi
manusia hanyalah debu tiada arti

#donibastian
highlander, 01-10-2018

Pasca Tsunami Palu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.