Menunggu Kematian
Puisi : Edy Priyatna
Siang nan gersang memberi tanda
saat matahari menelan waktu
setelah menikmati kesejukan
menjadi bagian dari sebuah keluarga
mendadak menjadi membabi buta
tak dinyana terjadi tekanan jiwa
terlibat dalam pertengkaran
Malam nan sunyi memberi gelisah
saat rembulan membentuk sabit
setelah menahan kerinduan
pada bunda dan buah hati keluarga
merubah diri menjadi pilu
kesedihan melekat tanpa terasa
air mata pun terus jatuh berderai
Pagi nan gelap memberi petaka
saat ingin menghadap Sang Pencipta
setelah waktu subuh telah memanggil
tiba-tiba jiwa menjadi tertekan
selintas datang malaikat pencabut nyawa
dengan sebilah pisau tertancap
menarik jiwa yang telah terpanggil
Kini tanda telah menjadi nyata
merubah nasib semua manusia
hanya dapat meratap semua peristiwa
menanti vonis tunda hakim dunia
keputusan Tuhan Yang maha Kuasa
menunggu kematian dalam penjara
selama dua belas setengah tahun