Sampah itu sama saja bercumbu dengan kotor
Sampah itu seperti syair usang yang tak laku lagi
Sampah itu merambat cepat membuat penumpukan
Sampah itu menabur luka yang akan lama tinggal
Apakah akan selalu begini????
Sampah selau berserakan membuat banyak senyuman akan hilang
Bau busuk akan berguguran satu persatu
Sampai kita gak kuat menahan baunya
Sampai kapan kita bertahan dengan tumpukan sampah?
Sampai kita mati karena paru-paru kita rusak
Atau sampai kita mati karena bakteri dan virus yang menyebar dari sampah?
Haruskah ini terjadi?
Apa ada sebuah keyakinan kalau sampah ini akan sirna di bumi ini?
Adakah yang bisa menjamin?
Kalau bukan kesadaran dari kita sendiri?
Tapi apa daya tangan tak bisa menggapai orang-orang yang sengaja membuang sampah
Ke sungai, ke laut dan dimana saja mereka bisa buang
Sungguh sirna asa ini saat ini semua terjadi
Saat kita mulai menata sampah, di lain pihak masih ada sampah yang dibuang
Semburat gelap masih membayangi masa depan bumi kita
Akankah banyak tumpukan sampah yanng menyebar bau?
Masih adakah hati nurani yang peduli dengan sampah
Hanya nurani bersih yang bisa menyibaknya
Tapi itu hanya segelintir orang saja
Sedikit
Tapi yang sedikit ini seperti sentir yang menyala redup
Tapi jangan padam karena masih banyak hal yang perlu dilakukan
Memeluk asa di ujung sana agar sampah tak ada lagi
Walau merambat perlahan tapi ini perjuangan bagi kita untuk zero sampah
Cirebon, 22 Februari 2018
Menyamput hari peduli sampah
Sumber gambar : http://www.kajianpustaka.com
Syukurlah di sekolah anak kami secara teratur diberi penyuluhan tentang meminimalkan sampah, jadi kami bisa saling mengingatkan dan praktik bersama. Semoga banyak sekolah yang mengambil langkah demikian.
seharusnya demikian ya mbak evylia, kesadaran pribadi sangat diperlukan