Untuk Kepala yang Terlilit Sorban Putih

sorban

lantun ayat suci mengalir dari sela bibir
menebar aura hening teduh menguak tabir
ditengah lautan hamba yang tersimpuh
diantara wajah merindu kasih terbasuh

sorban putih melilit di kepala penebar dakwah
lembar kain mendekap tubuh menjuntai jubah
seikat kata petuah bijak menuntun jalur hidup
secercah mungil pelita terangi jiwa yang redup

santun perilaku sejatinya mencipta suri tauladan
penunjuk arah bagi umat menyusuri jalan kehidupan
hasrat mengangkang teguh menolak rasa bersalah
rela mengusung peran buruk muka cermin terbelah

cobalah sejenak meniti bekas jejak tapak kaki
ditepian sungai kejujuran hentikan langkahmu
berkaca diatas air yang mengalir irama sunyi
kau temukan butir mutiara terselip disela batu

sorban putih dikepalamu kini menyirat warna luntur
masih pantaskah kau menyandang gelar wakil tuhan
sedang perangaimu tak lagi tunjukkan tabiat luhur
tinggalkan titik noda kelam mengundang kekecewaan

sekali panorama kisah terlukis diatas cakrawala
untaian kata maaf tak kan mampu menghapusnya
hingga tiba waktu mengantarmu pada akhir cerita
soban putih terlilit dikepalamu kini tak lagi bermakna

.oOo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.