apa yang tak pernah aku inginkan
rasanya kini tengah terjadi
lembar demi lembar kisah masa lalu itu
seakan tebuka kembali didepan kedua mataku
perlahan namun pasti alunan lagu cinta
terdengar lagi dari piringan hitam usangku
aku telah mencoba untuk menguburnya dalam dalam
semakin aku mencoba semakin aku tak bisa
bukankah cinta ini sudah menjadi mayat
termakan belatung waktu
tapi mengapa tiba tiba kembali bergerak
dan mampu berdiri tegak
mengangkangi kekuatan logika
dari seorang laki laki
yang tak mampu lagi menahan
aku berada dipinggir sebuah jurang
memandang palung hati yang terdalam
dimana segala yang dulu pernah ada
berhamburan bagaikan percikan kembang api
dimalam tahun baru
aku terdiam dan tak bisa berbuat apa apa
akupun bertanya pada dinding kokoh dihadapanku
mengapa ini bisa terjadi
tatapan mataku jauh menembus dinding itu
yang tetap diam membisu
mungkin dia hanya tersenyum menatap
seonggok tubuh tua tergolek lesu
diatas sofa biru di kamar tamu
benang benang asmara yang telah aku ikat erat mulai terurai
melambai tertiup untaian kata yang tertulis dari jari jemari
yang lentik dari seseorang diseberang sana
wahai juwita yang dulu pernah aku puja
bantu aku untuk membunuh rasa ini sekali lagi
tinggalkan saja goresan goresan tinta warna merah jambu
indah kemilau bertabur permata palsu
mengajakku tenggelam dalam lautan fatamorgana
menikam jantung hati ini sekali lagi
menyeruak dari balik hamparan rumput ilalang
membuat seluruh persendianku bergetar gemeretak
butiran keringat dinginku mengalir bersama rasa takut
yang mendekapku dari belakang
Wahai tuan putri dari negeri seberang
janganlah engkau mendekat , tetaplah berada dipusara
biarlah semua yang terjadi,
kembali terkubur dibawah sebuah batu nisan
yang tertulis namamu
dan namaku
.oOo.