aku benci bila malam tiba
sebab sepi akan datang
sepi itu bagai kendaraan
yang ditumpangi bayang bayang
aku benci dengan bayang bayang
sebab tak bisa ku pegangi
pemiliknya ada disana
tapi bayang bayangnya disini
kata orang bayang bayang itu sepanjang badan
tapi ini tidak
bayang bayangnya seputar wajah dan senyuman
kala sepi telah terparkir dihalaman
bayang bayangmu akan turun
menemani tidurku
sepanjang malam
setiap mataku terpejam
wajahmu terbayang
sampai akupun tertidur
bayang bayangmu ikut membaur
pernah sekali waktu aku usir
biar tak kembali lagi
tapi entah kenapa
tiba tiba dia bisa hadir
kadang aku kesal pada diriku sendiri
mengapa aku tak mampu bersembunyi
bayang bayang wajahmu
begitu indah di mataku
pernah suatu ketika aku bandingkan
bayang bayangmu dengan bintang bintang
aku bahkan nyaris tak bisa membedakan
karna keduanya sama mengagumkan
tapi lama lama aku bosan
bercumbu dengan bayang bayang
aku ingin terbang menjemput pemiliknya
tapi aku tak bisa karna belum waktunya
nanti bila sudah saatnya
kambali bertemu dengannya
sekarang tak mungkin
dia berada ditempat lain
akhirnya aku pasrah
bila ini yang bisa kujamah
semoga saja kamu disana