sebuah bahtera mengarungi samudera kehidupan
tak terasa sekian lamanya waktu telah berjalan
hingga tiba saat terserang badai angin topan
di hempas ombak menghantam bagian buritan
timbunan materi tersimpan di gudang
yang selama ini mereka kumpulkan
seakan tak lagi berarti apa-apa
rasa saling percaya sudah tiada
seakan terlupa ikrar dan janji
yang terucap dibibir mereka
ketika berada didepan saksi
hanya sekedar kata tak bermakna
dibalik alasan pembenaran
dengan mencari-cari kesalahan
tak ada yang mau mengalah
hanya terpikir untuk berpisah
mereka sejenak terlupa
terbakar rasa cemburu
menyimpan nafas curiga
tak mampu menahan nafsu
perasaan dan emosi telah berkuasa
mengalahkan akal pikiran dan logika
mereka sekedar mencari jalan pintas
agar permasalahan segera tuntas
sepanjang malam anak gelatik menangis
melihat batang dan ranting bergesekan
tak terlihat lagi senyumnya yang manis
wajahnya layu menahan sejuta kepedihan
tak ada manusia yang sempurna
bisa saja berbuat salah dan khilaf
butuh kesadaran saling menerima
dan saling membuka pintu maaf
perpisahan tak akan menyelesaikan masalah
justru menambah beban persoalan kemudian
akan lebih baik dibenahi bila ada yang salah
membangun yang baru belum tentu lebih nyaman
sekali bahtera telah mengapung di lautan
pantang sekalipun untuk kembali ke daratan
apa yang telah dibangun harus dipertahankan
demi terwujudnya keutuhan tali perkawinan
.oOo.