Demi Cermin Rekognisi
Puisi : Edy Priyatna
Membuai bagai tetesan gerimis
ambruk dari udara
air mata mencurahkan pipih
saya hanyalah manusia sederhana
menanti pahala meratapi kedurhakaan
Jihad-Mu yang kuingat
bermula lahir ke benua ini
semacam nan amat tenaga
matahari memancar menuturkan salam
badai berontak memecah alam
Seabad rindu selaut teduh
menutupi warna kesedihan
kala segayung dendam menyirami jiwa
kemudian senja dikejar gelap
dewasa sendiri dalam perbaringan
Kucakarkan dayang harumnya bunga
sungkem di telapak suaka
menyisir akar perjalananmu
dekat detak jantung dan suara nafas
demi cermin rekognisi
(Pondok Petir, 18 September 2013)
Manstaf 🙂