hai gadis mengapa kau menangis
kau tak kan sanggup menahan bumi berhenti berputar
kau tak pernah bisa membuat mentari berhenti bersinar
biarlah bintang menjemput rembulan di malam gulita
biarkan embun menetes jatuh di pucuk daun cemara
hai gadis mengapa kau menangis
hanya demi cinta yang tak mampu kau gapai
lalu kau biarkan sisa hidupmu terbengkalai
apa yang bisa kau banggakan dengan cinta
bila itu hanya membuat batinmu menderita
hai gadis mengapa kau menangis
apa yang kau harapkan dari kupu-kupu yang terbang
hinggap kesana kemari tuk sekadar menghisap madu
tinggalkan sekuntum melati yang dirundung malang
tinggalkan setangkai mawar yang tertunduk layu
hai gadis mengapa kau menangis
airmata yang tengah mengalir dipipimu
tak akan sanggup mengulangi waktu
ruang batinmu yang kini terasa perih
hanya membuatmu larut dalam sedih
hai gadis berhentilah menangis
lihatlah disana hamparan rumput hijau
daunnya yang lentik seakan memanggil
mengajakmu singgah di sudut surau
hangatkan tubuhmu yang menggigil
hai gadis berhentilah menangis
bila pagi ini hujan membasahi bumi
yakinlah sore hari kan terlukis pelangi
bila memang masih ada asa yang terjalin
percayalah kau kan temukan cinta yang lain
hai gadis berhentilah menangis
lengkungkan kembali bibirmu yang merah
agar bisa kulihat lagi wajahmu yang indah
tegarkan di hatimu ‘tuk temukan jalan
menatap hari esok yang penuh harapan
.oOo.
@donibastian – lumbung puisi
menteng – 8/12/2014