Kulihat jemarinya mulai melenggang dengan keelokan tubuhmu
suara gamelan membaur dalam keharmonisan
terasa membuat desiran nafsu yang mengejolak di dada
ketika birahi mulai merajut …
entah yang terlihat butiran pelangi yang terus menyirat di mata
dunia serasa berputar melayang membawa impian
banyak yang ingin menikmati tubuh sintalnya…
Celoteh merancau dari bibir lelaki yang mabuk
tak membuatmu berhenti…..
terus memutar dan bergerak, tak peduli lekukan tubuhnya mulai disapa
tangan-tangan yang menyuarakan kegelisahan hati
tuk nikmati tubuhmu…
tak lekang dengan waktu membaur dengan bau keringat
terus menari, tak akan pernah berhenti
sampai semua lelah tuk nikmati tubuhmu
Andai saja kau bisa memilih
masih ada asa yang kautinggal di pondok kecil di kampung…
entah sampai kapan ……
andai saja kau bisa memilih…
Cirebon, 18 Januari 2018
Sumber gambar :https://adisudiawan.blogspot.co.id/2011/11/?m=0
Bagus buuu
makasih mbak sandra
bagus kak puisinya mengingatkan sya pada tokoh Srintil dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk
wah betul ya mbak junita
Hidup itu sebuah pilihan
namun kadang kita sulit untuk memilih, dihadapkan dalam keadaan yg memaksa diri untuk memihak pada satu pilihan.
betul mas adi, pilihan yang memang sulit
Pasti bisa memilih, bener kata Mas Adi, hidup itu pilihan.
yup, ams sodiyc