aku berada di sebuah ruang yang gelap dan dingin
jarak pandang mataku hanya sejengkal kedepan
terjebak dalam heningnya nuansa sepi dalam batin
bibirku membiru dan mulai terasa bergemetaran
bahkan untuk mengucap sepatah katapun
aku tak sanggup lagi untuk melakukkan
hanya sekedar menyungging sebaris senyuman
itupun aku juga tak mampu agar terwujudkan
entah apa yang sedang terjadi dalam kalbu ini
yang terdengar hanyalah riuhnya suara sepi
ribuan kata tanya menyesaki kantong benakku
hingga tumpah dan berceceran kemana ku tak tahu
apa yang terjadi dalam hidup ini memang penuh misteri
semakin aku mencari malah semakin tak bisa kutemui
semua yang terlihat indah tidaklah demikian sesungguhnya
segala yang terasa nikmat ternyata hanyalah fatamorgana
bila hari telah senja aku bertanya pada serumpun ilalang
tapi jawabnya hanya diam dan membuatku makin gamang
aku bercengkerama sepanjang malam bersama bulan dan bintang
bercerita tentang hidup dan kehidupan mengisi waktu terbuang
dikala airmataku sudah tak mampu lagi menetes
disaat jalinan asa terasa semakin rapuh dan getas
aku hanya bisa bersandar dan menatap langit
berharap embun pagi luruh bersama mentari terbit
aku percaya Dia tak kan pergi tinggalkanku
tatapan mataNya lembut menembus relung hati
meski aku disini memeluk waktu yang membisu
semuanya menjadi indah pada saatnya nanti