Cerita usang berlalu lalang saat angin meniupkan ilalang di padang rumput
Bertiup menggoyangkan ilalang , bergoyang seperti menari
Menari begitu indah
Meliuk bagai penari jaipong
Saat angin menggoyangkan ilalang terasa sakit terasa dalam kantong kalbuku
Teringat akan kamu yang dulu suka dengan tarian ilalang
Ah, tarian ilalang mengingatkan aku padamu
Kamu…..
Kini tarian ilalang itu begitu menyakitkan bagiku
Memori terpatri dalam goyangan ilalang
Saat kau masih berada dalam pelukanku
Sampai kau pergi meninggalkan duka
Meninggalkan si mungil yang selalu tampak tersenyum saat melihat ilalang
Bagai kau dia suka sekali dengan tarian ilalang
Menyapa paginya dengan melihat ke padang rumput
Sama seperti kamu….
Ah, bola matanya begitu sama denganmu
Aku bisa membaca dari bola matanya
Rindu akan dirimu saat aku peluk si mungil dalam dadaku
Kapan kau akan datang kembali sesuai janjimu
Aku setia menunggumu di sini
Di padang rumput dengan ilalang yang kau suka
Ah, menantimu kadang menyakitkan
Tapi si mungil inilah penguat diriku…….
Cirebon ,23 Februari 2017
Ketika dia pergi meninggalkan banyak kenangan dan harus menunggu janjimu untuk pulang menemui anakmu….
Sumber gambar :https://prakasita15.blogspot.co.id/2013/10/ilalang-senja-di-batas-kota.html
untuk apa dicopy mas naufal???