Butiran Debu

Butiran debu masih ada di bahunya yang sekarang sudah gersang

entah kenapa debu masih suka dengan bahumu

embun pagipun sudah enggan datang di bahumu

 

Tapi riak-riak awan tetap menyelimuti dirimu

dalam naungan panas mentari yang terik

kering kerontang yang ada menyeruak dari tanah yang menghitam

 

Semburan lahar yang menari-nari membawa butiran debu

melayang-layang di udara mencari entah sampai kapan

saat mulutmu berceloteh karena amarahmu

 

Sampai kapan amarahmu hentikan semua butiran debu ini

saat semua sudah menanti

kembalinya burung-burung bernyanyi kembali….

 

Cirebon, 21 September 2017

Sumber gambar : http://flibbertigibberish.blogspot.co.id/

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.