Puisi

Enggan terlena dalam kepalsuan saat banyak orang terjerat pertikaian Mengapa Karena kita berbeda??? Dekaplah dengan…

Melangkah perlahan-lahan di atas pasir hitam di keremangan sore itu, jingga menyelimuti langit yang mulai…

Demi malam-malam saat aku mulai merenung Tentang bumi ini Tentang sakitnya bumi ini Tentang lelahnya…

Di lorong tapak senja kupandang langit yang mulai menjingga Masih kuingat saat-saat kau utarakan cintamu…

Kerlip mentari mulai tampak menyambut pagi ini Jendela alam mulai terbuka dengan pesona yang kerap…

Angin tak lagi menyapa pagi itu hanya awan berderak pergi perlahan Membawa angan-angan menjujunjug sampai…

Sampah itu sama saja bercumbu dengan kotor Sampah itu seperti syair usang yang tak laku…

Kadang cinta seperti luka yang kadang menggores perih Perih terasa tajam menepis lara di hati…

Rembulan sambut mesra bintang yang muncul di balik awan… Akankah dia datang dengan sejuta kisah…

Tergoda sapa angin yang melembut membawa rasa cinta Di antara dua cinta yang membelenggu sampai…

Belum kering pusaramu di sudut kota., aku masih sendiri terkukung jeruji rindu Masih kudatangi pusaramu…

Kulihat jemarinya mulai melenggang dengan keelokan tubuhmu suara gamelan membaur dalam keharmonisan terasa membuat desiran…

Pagi ini saat terlihat mentari muncul di ufuk timur Dengan semburat kuning oranye memecah di…