Mengendap di Hatiku
Puisi : Edy Priyatna
Kau tetap menyimpan riwayat
pada pintu gerbang kecil
sesuatu senantiasa telah terhunus
mengalir cairan pekat berwarna putih
sebagai kelangsungan pemburuan
dapat membuat mati apa saja
Membangunkan jiwa
setelah malam berlalu
dan tetap menyimpan riwayat
menyimpan rasa sakit
yang menggerimis di mata indahmu
Bila saja kubenam rindu ke dadamu
ketika malam membelah senja
goresan kehidupan kuning jingga kemerahan
juga warna kenangan ada di matamu
Penutup hari pada minggu ini memucat
pintu dan jendela menelanjangi rembulan
purnama diam tak bergerak menanti fajar
udara di semesta sekedip bintang merenung
apakah ini
sepi berteduh di tubuhmu
daun-daun berdebu resah
waktu yang kau pinta mengendap di hatiku
(Pondok Petir, 06 Maret 2013)